Kuliner Wisata

Kuliner Wisata

Pertemuan Dua Anak Tunggal, Rian dan Tari

sosok Tari yang lucu
Tagline baru di blog saya yaitu "cerita tunggal", terinspirasi pertemuan dengan sesama anak tunggal. Berawal dari cerita kehidupan kami sebagai anak tunggal, membuat kami berpikir membuat tagline baru menceritakan kisah suka duka kami menjadi anak tunggal. Mungkin ini gak akan jadi tagline terus tapi minimal kami bisa berbagi tentang kisah anak tunggal.

Seru-seru bersama
Teman blogger saya ini bernama Lestari yang biasa dipanggil oleh teman-teman blogger tari atau taro, saya sich lebih sering memanggil Tari. Sehari-hari dia bekerja di salah satu perusahaan BUMN di Semarang, tepatnya lupa daerah mana hihi. Awal pertama tau nama Tari lewat dunia maya saat saya bergabung ke Komunitas Ganjel Rel, komunitas blogger cewek yang ada di Semarang. Saya pengen banget gabung disini karena kebetulan saya kelahiran Semarang dan membuat saya rasanya ingin selalu pulang kampung hihi.

Setelah bergabung dan saya ikut beberapa komentar dalam grup, Ganjel Rel akan mengadakan acara ke Jogja. Saya pengen banget gabung dan mencoba daftar, kebetulan PIC nya Tari. Tapi pembicaraan saat itu hanya terbatas pada event mereka akan ke Jogja, tanya-tanya sambil memastikan ikut atau tidak. Setelah itu momentnya pas banget Manda blogger dari Jogja ini chat saya memberitahu bahwa Tari akan datang ke Jogja, gak mikir juga Tari yang saya WA orang yang sama. Sampai akhirnya kami bertemu bersama untuk melakukan segudang kegiatan explore Jogja bersama Manda, Saya, Diba, Mak Prima , Tari dan Panda. Liburan bersama Manda, Saya, Diba, Mak Prima, Tari dan Panda sunggu menyenangkan asyik menikmati indahnya jogja dan aneka kulinernya.

Pertemuan semalam yang seru menikmati deburan ombak ini membuat kami kadang terlibat pembicaraan sebagai anak tunggal. Kami yang sama-sama memiliki didikan tegas dari orang tua membuat kami dulu marah juga, masa apa-apa gak boleh. Anak lain membuat PR ada yang dibantu, tapi kami tidak tetap harus mengerjakan sendiri. Didikan tegas, keras ini saat ini kami rasakan efek baiknya. Saya dan Tari menjadi wanita yang survive tidak bergantung dengan orang, intinya kalau saya bilang gak menye-menye lah. 
Goes to Pantai

Selain sikap kami yang tegas ternyata kami memiliki sikap humoris, lebih senang kumpul-kumpul tertawa dan membuat hubungan baik dengan banyak orang. Meski kami terlahir beda usia (wah ini nampol hihi), tapi gak menghalangi kami untuk bisa berbaur. Sering saat cerita tentang kehidupan anak tunggal dia saya menjawab dengan keras sambil tertawa "hahahaha podho aku yo ngono" (red. sama aku juga gitu). Hobby kita juga ada yang sama yaitu dolaaaaaannn alias liburaaaaaannnn

Pertemuan kedua saat dia ada tugas kantor ke Jogja dan kebetulan kantornya dekat dengan rumah saya, karena dekat tak suruh nginep rumah meski cuma mampir kurang dari 12 jam (nunut ngantuk hahaha). Dirumah saat masuk kamar dia langsung mandi, ini kayaknya yang beda sama saya (hihi malu #tutupMuka). Tapi belum sampai sedih dia crita aslinya juga males mandi, mandi karena full kerja jadi ya terpaksa juga judulnya hahaha. Malam menjelang saya udah ngantuk banget tapi dia masih mau lembur nulis, ajib apa ya gak capek dia. Saya kalau disuruh begadang nulis tadi seharian kegiatan pasti susah banget, dia milih lembur karena deadline. Akhirnya saya memilih tidur duluan (wis gak tahan hihi) dan entah dia sampai jam berapa.

Seru, basah dan bully

Pagi tiba matahari terbit, kita bangun. Nah pagi ini kita crita-crita dikit masalah anak tunggal, disini mulai kepikiran bikin tagline baru yuk. Tapi biasa males saya muncul, tapi jangan sering-sering ya (ketahuan males hihi). Sebentar cerita cukup saatnya kembali ke rencana, dia mandi dan saya ubek-ubek rumah. Selesai sudah tugas rumah, saat nya dia kembali ke kantor.

Tapi malam itu unik dia saya tawarin ke dagadu dan Omah Bejo, katanya gakmau beli apa-apa lihat aja. Ternyata salaaaahhh dia boronngggg, apalagi saat ke dagadu nemu magnet langsung kalap beli banyak banget. Mbak yang jaga aja sampai bingung, saya cuma terheran dan cukup melihat saja (geleng-geleng)

Petemuan yang 2x yang singkat bagi saya, membuat saya mengerti menjadi anak tunggal ada plus minusnya. Basic kami yang sama-sama humble tapi tegas tetap harus dibawa, itu asyiknya kami. Ahhhh cerita pertemuan ini begitu panjang tapi unik. Sukses ya Tari, sampai ketemu lain kesempatan
Kopdar terakhir kita bulan lalu

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "Pertemuan Dua Anak Tunggal, Rian dan Tari"

  1. Owalah. Sidane kmrn borong to? Hahaha

    ReplyDelete
  2. Anak tunggal yang kece badai dua-duanya. Tangguh dan nggak manja! Mengenal kalian berdua adalah melengkapi masa remajaku kini #eh. Langgeng terus pertemenannya ya semua, bahagianya jadi blogger yang seru-seru

    ReplyDelete
  3. Ini Dua anak tunggal kan mbak, bukan duo srigala .. hehehehe

    ReplyDelete
  4. Seru banget ya Mbak ketemu sesama anak tunggal yang sama-sama blogger.
    Wah, aku juga anak tunggal dan blogger lho
    Salam kenal. saudara "sepertunggalan" :D

    ReplyDelete
  5. Waaah... ikut eneng rasanya saya membacanya :)

    ReplyDelete
  6. Kirain jadi anak tunggal tuh dimanja-manja ya, mbak Atta. Ternyata enggak juga ya, bahkan sebaliknya harus disiplin dan mandiri juga, hehe

    Seru ya jalan-jalannya bareng mbak Tari dan teman-teman lain :)

    ReplyDelete
  7. Kok aku durung komen nang kene yo? Wkwkwkwk :

    Thank you, Kakaaakkk

    ReplyDelete

Terkini