Rasanya sering mendengar orang-orang menggemborkan resolusi setiap perayaan tahun baru. Tidak hanya euforia menyambut tahun baru saja, semua orang berharap bisa mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan pada tahun tersebut. Sebagai orang yang ingin mendapatkan hidup lebih baik dari tahun lalu, tentu saya juga menuliskan apa yang ingin saya raih tahun 2022 ini. Namun, satu tahun hampir berlalu, apakah kita mendapatkan satu per satu resolusi tersebut? Hmm ….
Sebelum mendapatkan pencerahan tentang membuat resolusi yang tercapai, saya memang menikmati hidup. Namun, saya merasa hidup saya begini-begini saja. Nothing special. Dulu pernah agak perfeksionis bikin daftar berisi tujuan hidup yang ingin saya raih dengan rincian tangan yang begitu detail. Saat gambaran hidup yang saya inginkan tidak tercapai, saya merasa menyerah dan malas membuat resolusi lagi. Ternyata semua hal tersebut salah kaprah kalau kita ingin memiliki hidup yang lebih baik, lho! Nih, saya rangkum materi acara FWD Bebas Berbagi yang mungkin bermanfaat untuk kalian!
Asyiknya Mengikuti Kegiatan “It’s time to press play to your dreams, life and good management” FWD Bebas Berbagi
Pada acara FWD Bebas Berbagi bertemakan #PressPlay yang dilakukan tanggal 14 September 2022 lalu, saya benar- benar mendapatkan materi yang begitu berkualitas. Seperti biasa, FWD mengundang seorang wanita yang memiliki profesi sebagai self love & purpose life coach yaitu Muara Makarim. Kalau ngomongin kegiatan bersama Mbak Muara tuh, semua peserta acara selalu bersemangat dan memiliki tambahan wawasan baru. Percaya nggak, sih?
Materi yang dibawakan kali ini memiliki tema “Create the Life You Want” yang membawa positive vibes banget. Pertama, Mbak Muara memberikan kesempatan pada seluruh peserta acara untuk menuliskan apa yang sudah diraih selama tahun 2022 yang sudah berjalan sampai September ini. Tidak hanya prestasi atau tujuan yang sudah diraih saja, tetapi kendala atau keluhan yang terjadi selama tahun tersebut. Tentu saja isi list saya lebih banyak berisi complaints-nya. Hahaha.
Ternyata menuliskan tujuan hidup itu harus jelas, tetapi tidak harus terlalu perfeksionis, misalnya ditulis tanggal-tanggal kapan tujuan hidup harus terealisasi. Bisa bikin pusing duluan emang benar, sih. Seharusnya kita membagi tujuan hidup jangka panjang lebih dulu tanpa jangka waktu.
Mbak Muara mengatakan long term goal bisa ditulis sebanyak mungkin, misalnya saya ingin punya rumah sendiri, lulus S2, punya tabungan 1 milyar, atau ragam impian lain. Kemudian kita bisa menuliskan short term goal setidaknya sampai tiga tahun mendatang atau resolusi 2022-2023 yang bisa mewujudkan daftar dalam long term goal yang paling cepat lebih dulu.
Mbak Muara juga memberi contoh bagan yang berisi tujuan hidup yang bisa kita coba aplikasikan dengan aksi mewujudkan tersebut, termasuk kontribusi untuk komunitas. Kemudian kita bisa melihat tujuan hidup yang lebih simpel atau tujuan hidup selama setahun maksimal tiga saja, kemudian buat rencana aksi mewujudkan tujuan hidup mulai harian, mingguan dan bulanan. Kita bisa melihat bagaimana tujuan hidup itu akan sesuai dengan impian hidup, lho! Refleksi diri kita menjadi hal penting agar bisa memiliki prioritas dan aksi nyata untuk mewujudkan impian.
Duh, rasanya sudah mendapatkan semangat untuk memulai hidup baru lebih baik! Ya, meski agak telat memulai pada bulan September ini, tapi saya yakin resolusi 2023 bakal lebih baik dan terwujud. Eh, rangkaian acara dari FWD Bebas Berbagi juga memiliki materi yang tidak kalah seru dari Mada Aryanugraha, financial advisor yang merupakan Co-Founder & CEO @sipundi.id, lho!
Tema yang diambil tentang good money management yang sangat bermanfaat untuk mengatur, mengelola dan merencanakan finansial. Mulai saja dengan mengetahui tujuan keuangan kita lebih dulu dengan merencanakan hal apa yang kita inginkan dengan membuat tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Meskipun rencana bisa saja berubah karena berbagai hal, kita bisa melakukan evaluasi keuangan bisa enam bulan atau setahun sekali.
Pemaparan dari Mas Arya benar-benar membuka mata saya yang masih sering kesulitan mengatur keuangan. Sebagai generasi millenial yang lebih suka belanja online, ternyata gaya hidup yang semakin konsumtif membuat keuangan semakin memburuk. Sepertinya ini biang kerok tabungan tidak naik-naik malah semakin menurun.
Mas Arya juga memberikan gambaran terkait piramida keuangan dari tangga paling bawah tentang arus kas positif dan dana darurat, proteksi manajemen risiko dengan punya asuransi baik asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa, tujuan keuangan, dana hari tua, dan warisan serta distribusi kekayaan kelak.
Alokasi pendapatan versus pengeluaran harus benar-benar diatur agar bisa mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan. Saya mulai berencana menerapkan metode yang diberikan Mas Arya tentang prosentase pendapatan yang dibagi dengan metode 40:30:20:10. 40 persen dari pendapatan untuk biaya kebutuhan hidup, 30 persen untuk cicilan atau utang, 20 persen untuk tabungan dan proteksi, sedangkan 10 persen untuk gaya hidup. Jangan sampai terbalik, ya?
Ikuti Terus Jadwal Kegiatan Seru FWD Insurance yang lain!
Refleksi diri dan keuangan dalam tema FWD Bebas Berbagi menjadi hal yang seru pada pertengahan September 2022 ini. Sesi ini ditutup dengan QnA dengan dua narasumber profesional yang langsung dijawab dengan pencerahan yang benar-benar bermanfaat untuk hidup kita. Rasanya tidak sabar menunggu acara FWD Insurance lainnya yang selalu baru setiap waktu. Makanya kalian yang ingin mendapatkan ilmu baru, follow akun Facebook dan Instagram FWD Insurance serta subscribe channel youtube FWD Insurance, ya!
Mencapai tujuan hidup, mungkin bisa dibilang relatif ya karena setiap orang punya tujuan yang berbeda sesuai keyakinannya masing-masing. Tapi, pada dasarnya tetap sama sih hehe, selalu bagus dan berbobot materi dari FWD. Terima kasih sharingnya!
ReplyDelete